Investasi Transmisi Listrik Disebut Untung Tipis, Dirut PLN: Ini Pengorbanan!
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur transmisi merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan transisi energi di Indonesia. Tanpa transmisi, pembangkit energi baru terbarukan (EBT) tidak akan mampu menyuplai listrik ke pusat-pusat permintaan energi nasional.
“No transition without transmission, itu Bapak-Ibu catat itu ya,” ujar Darmawan dalam Sosialisasi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 di Jakarta, Senin (2/6/2025). “Nah tanpa, tidak mungkin adanya transisi without pembangunan transmisi ditambah dengan smart grid. Nah ini dengan adanya transmisi sistemnya semakin kokoh.”
Pemerintah bersama PLN menargetkan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms) selama 10 tahun ke depan.
Baca Juga: Dirut PLN Ungkap Penyusunan RUPTL 2025–2034 Sempat Ditolak Bahlil
Proyek ini mencakup wilayah Jawa, Madura, dan Bali sepanjang 13.889 kms, kemudian Sumatera dan Kalimantan 20.967 kms, serta Sulawesi, Maluku dan Papua 12.901 kms.
Selain itu, PLN juga akan membangun gardu induk dengan total kapasitas 107.950 MVA untuk menopang sistem kelistrikan nasional.
“Pembangunan transmisi ini membutuhkan investasi besar. Kita bicara 108 ribu MVA gardu induk, dan itu harganya sekitar 25 miliar dolar AS, lebih dari Rp400 triliun,” jelas Darmawan.
Namun dari sisi keekonomian, proyek ini tidak menjanjikan keuntungan langsung. Jika investasi pembangkit biasanya menghasilkan return on investment(ROI) di atas 10 persen, maka ROI transmisi hanya sekitar 2–3 persen.
Baca Juga: Dorong Transisi Energi, PLN Gaet 63 Startup di Ajang Startup Day 2025
“Rate of return-nya hanya sekitar 2–3 persen. Padahal kalau cari pinjaman sekarang, bunga 7 persen saja sudah bagus. Kalau hasilnya cuma 2–3 persen, ya Bapak-Ibu wassalamu’alaikum. Nanti cicilan lebih besar dari pendapatan,” kata Darmawan dengan nada kritis.
Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur transmisi merupakan bentuk pengorbanan negara demi menciptakan ekosistem kelistrikan yang layak secara komersial bagi investor pembangkit swasta (Independent Power Producer/IPP). Tanpa dukungan jaringan transmisi yang kuat, investasi di sektor EBT tidak akan berjalan optimal.
(责任编辑:时尚)
- ·Menteri PPPA Fokus Upayakan Haji Ramah Lingkungan, Terlebih Tahun Ini
- ·Prabowo dan Erdogan Sepakat Dukung Kemerdekaan Palestina
- ·Bocoran Jadwal Pendaftaran PPG Prajabatan 2025, Calon Guru Simak Informasinya!
- ·MA Tangani 31 Ribu Perkara Sepanjang 2024, Meningkat 13,18% Dibandingkan 2023
- ·VIDEO: Santa Naik Harley Davidson Ramaikan Jelang Natal di Venezuela
- ·Cara Mudah Daftar Online Bansos 2025, Dapat Saldo Dana Pakai NIK KTP
- ·7 Makanan Ini Dijamin Bikin Otak Kian Tajam
- ·BGN Bantah Mitra MBG di Tasikmalaya Mundur Gegara Tak Dibayar
- ·Moo Deng Punya Saingan, Eva Si Harimau Emas Tak Kalah Menggemaskan
- ·Usai Lantik Kepala Daerah, Prabowo: Kita akan Jumpa di Retreat, Mudah
- ·Semoga Andi Arief Tabah Hadapi Cobaan Ini
- ·Kalender Februari 2025 Lengkap Tanggal Merah, Ada Long Weekend?
- ·AHY Jadi Ketum Lagi, Ini Susunan Baru Pengurus Partai Demokrat
- ·Ketika Sultan Turun Tangan, Hyundai Bangun Pabrik Otomotif Pertama di Timur Tengah
- ·Diakui UNESCO, Ini Ciri Khas Kebaya di Indonesia dan Empat Negara Lain
- ·Cara Mudah Daftar Online Bansos 2025, Dapat Saldo Dana Pakai NIK KTP
- ·2 Orang Tewas dan 6 Hilang Terseret Banjir Bandang di Kabupaten Bima
- ·Bangun Pabrik Pertamanya, Hyundai Bilang Akan Ciptakan Ribuan Lapangan Pekerjaan
- ·Telkom Hitung Jejak Karbon Digiland 2025, Dinetralisasi Lewat Reboisasi dan Konservasi Laut
- ·Ada Potensi Gratifikasi saat Prabowo Terima Mobil Listrik dari Erdogan, KPK Ingatkan untuk Lapor!