会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus!

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

时间:2025-06-03 10:29:13 来源:quickq咋样 作者:探索 阅读:870次
Jakarta,quickq安卓版官方下载网址 CNN Indonesia--

Seorang jurnalis senior dan pembawa acara televisi, Andy F. Noya, mengaku punya kecintaan untuk berlibur ke kampung-kampung kecil di Indonesia. Belum lama ini dia mengunjungi salah satunya, sebuah kampung bernama Lamalera.

Dia membagikan pengalamannya berlibur ke Lamalera, sebuah desa nelayan di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur(NTT). Desa ini dikenal sebagai salah satu tempat perburuan paus tradisional di dunia.

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

Namun, kata Andy, di balik eksotisme dan keberanian para pemburu paus, terdapat nilai-nilai budaya dan sosial yang patut dihargai dan dilestarikan.

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

ADVERTISEMENT

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana kalau pun ada kelompok-kelompok ikan paus melewati daerah di Lamalera, itu bukan berarti diburu dan dibunuh semuanya. Ketika salah satu di antara paus itu menaikkan ekornya, tanda itu (menunjukkan) bukan kado yang diberikan kepada masyarakat," tuturnya.

Perburuan paus di Lamalera juga memiliki fungsi ekonomi dan sosial yang penting bagi masyarakat setempat. Daging, kulit, dan lemak paus yang didapat dari perburuan menjadi sumber makanan dan alat tukar atau barter dengan desa-desa lain.

Dengan demikian, kata dia, para pemburu paus di Lamalera pun dapat membiayai kebutuhan hidup keluarga dan pendidikan anak-anak mereka.

Namun, Andy Noya juga menyadari bahwa perburuan paus di Lamalera tidak bisa bertahan selamanya, mengingat perubahan iklim dan ancaman kepunahan paus.

Oleh karena itu, ia bersama timnya mencoba memberikan alternatif kepada masyarakat Lamalera, khususnya kaum perempuan, untuk mengembangkan potensi lain yang bisa menghasilkan uang, seperti menganyam.

Andy Noya dan timnya mendirikan rumah kolaborasi di Lamalera, tempat para perempuan bisa belajar dan berkreasi dengan menganyam berbagai produk, seperti tas, dompet, tikar, dan lain-lain.

Rumah kolaborasi ini mendapat dukungan dari masyarakat lokal, termasuk pastor yang menjadi salah satu figur yang dihormati di Desa Lamalera.

Ia berharap dengan adanya rumah kolaborasi ini, masyarakat Lamalera bisa memiliki pilihan dan peluang yang lebih luas untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, tanpa meninggalkan kearifan lokal yang sudah ada.

(anm/wiw)

(责任编辑:焦点)

相关内容
  • Alasan Kementerian Pertahanan Beli 12 Pesawat Tempur Mirage 2000
  • BI Wajib Lindungi Masyarakat, PPATK Gak Bisa Sembarangan Blokir Rekening Nasabah!
  • Pulau Ini Penduduknya Hanya 20 Orang, tapi Dihuni 1 Juta Burung
  • Cikarang Listrindo (POWR) Alokasikan 95,6% Laba Bersih untuk Pemegang Saham
  • Cara Ajukan SIKM: Surat Izin Keluar Masuk DKI Jakarta
  • Berburu Kuliner di Batavia PIK 2, Ada Resto Nasional
  • VIDEO: Seluncur Es Diklaim Terbesar Dunia Sambut Natal di Paris
  • Remaja Bogor Viral Disebut Berubah Kelamin, Ini Penjelasan Dokter
推荐内容
  • Mario Teguh dan Istri Bakal Dipanggil Polisi, Usai Periksa 4 Saksi
  • Asyik Main, 2 Bocah Tewas Tenggelam di Waduk Ria Rio
  • Majukan Industri Kreatif di Bali, Wamen Ekraf Dukung PICA FEST
  • Dinobatkan sebagai salah Satu Desa Wisata Terbaik Se
  • Menko PMK : Mudik Lebaran 2023 Berjalan Lancar, Terima Kasih Kapolri dan Menhub
  • Kamis Siang, Kualitas Udara Jakarta Tempati Posisi Ketiga Terburuk di Dunia