Mendikdasmen Tekankan Pembentukan Karakter Anak Dimulai dari Hal Sedehana Secara Konsisten

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menekankan pembentukan karakter anak dimulai dari hal-hal sederhana yang dilakukan secara konsisten.
Dirinya pun memperkenalkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH) yang mencakup: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Baca Juga: Tak Tergantikan! Sri Mulyani Kembali Perintahkan Rionald Silaban Kelola Aset Negara Rp13 triliun
Mendikdasmen menyampaikannya saat membuka seminar Nasional “Peran Orang Tua dalam Membentuk 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang merupakan kolaborasi Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikdasmen.
Seminar nasional tersebut diikuti lebih dari 250 peserta secara luring dan 2.500 peserta daring dari seluruh Indonesia, termasuk guru, orang tua, pengurus DWP, dan komunitas pendidikan.
“Keteladanan orang tua adalah penentu utama. Sekolah hanya membantu, pusat pendidikan tetaplah keluarga,” tegasnya, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Jumat (23/5).
Dalam laporan Ketua DWP Kemendikdasmen, Marlina Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk dukungan terhadap program penguatan karakter melalui kolaborasi antara guru dan orang tua. “Kebersamaan dan partisipasi seluruh peserta menjadi wujud nyata sinergi antara DWP, guru, orang tua, dan komunitas,” ungkap Marlina.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari para praktisi dan psikolog untuk dapat berbagi wawasan dan praktek baik pada sesi seminar “Peran Orang Tua dalam Membentuk 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Para narasumber sepakat bahwa untuk membentuk kebiasaan ini tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pihak sekolah, namun orang tua dan keluarga memiliki peran penting sebagai pusat pendidikan anak.
Neliana Puspita, psikolog Sentra Psikomedia, menekankan pentingnya konsistensi dan teladan dari orang tua. “Orang tua adalah panutan pertama dan utama. Anak akan meniru, bukan hanya mendengar.”
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Sogi Indra Dhuaja, co-founder Ayah ASI Indonesia yang menyoroti peran ayah dalam pembiasaan positif. “Keterlibatan ayah dalam rutinitas harian akan memperkuat ikatan emosional dan membentuk kebiasaan baik secara alami.”
Dalam kesempatan tersebut, Rita Pranawati yang pernah menjabat sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) selama dua periode, yakni 2014–2017 dan 2017–2022 mengingatkan perlunya pendekatan yang ramah anak dalam membentuk karakter kepada para peserta yang hadir. “Pendidikan karakter tidak bisa dilepaskan dari perlindungan anak. Anak yang merasa aman secara psikologis akan lebih mudah menyerap nilai dan membangun kebiasaan positif.”
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
相关文章
Kemendag Akan Terapkan Bea Impor 200 Persen, Kemenperin Beri Klarifikasi
JAKARTA, DISWAY.ID--Merespon rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menaikkan bea masuk ba2025-05-24- 马兰戈尼学院是意大利的一所时装艺术学院,也是世界公认的时尚界最高学府,吸引了众多对时尚感兴趣的学子前来学习。那么,你知道申请该院校需要满足哪些条件吗?今天,美行思远小编为大家整理了马兰戈尼设计学院申请2025-05-24
KPK Kembali Panggil Dito Mahendra, Kasus 15 Senpi Telah Menunggu
JAKARTA, DISWAY.ID- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil Dito Mahendra untuk diperik2025-05-24Luncurkan Aturan Stablecoin, Hong Kong Bakal Atur Lisensi dan Lindungi Investor Kripto
Warta Ekonomi, Jakarta - Hong Kong telah mengeluarkan undang-undang baru terkait stablecoin. Aturan2025-05-24Jelang Pilkada 2024, KPU Bakal Coklit Serentak
JAKARTA, DISWAY.ID -Komisi Pemiilhan Umum (KPU) bakal melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) s2025-05-24Alasan Kenapa Sebaiknya Tak Pakai Celana Pendek Saat Naik Pesawat
Jakarta, CNN Indonesia-- Pernahkah kamu menggunakan celana pendek selama melakukan perjalanan penerb2025-05-24
最新评论