Publik dikejutkan oleh kasus kekerasanseksualyang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Seorang dokterprogram pendidikan spesialis (PPDS) Anestesi dari Universitas Padjadjaran diduga membius seorang perempuan, lalu melakukan tindakan asusila saat korban dalam kondisi tidak sadar.
Kejadian ini bukan hanya mencoreng dunia kedokteran, tetapi juga menyentuh aspek sensitif dalam praktik medis, yakni penyalahgunaan anestesi.
Kasus ini menyoroti bagaimana prosedur medis yang seharusnya menyelamatkan dan melindungi justru bisa menjadi senjata, ketika berada di tangan orang yang salah. Untuk itu, penting bagi masyarakat memahami apa sebenarnya anestesi itu, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa harus dilakukan secara profesional dan etis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi utama anestesi adalah memblokir sinyal saraf nyeri dari tubuh ke otak, sehingga pasien tidak merasakan sakit saat menjalani operasi atau tindakan medis lainnya. Dokter yang bertanggung jawab atas prosedur ini adalah dokter anestesi atau anestesiolog.
Perannya tidak hanya membius pasien, tetapi juga memantau kondisi pasien secara intensif sebelum, selama, dan setelah tindakan dilakukan.
Anestesi sendiri ada beberapa macam dan tidak semua membuat pasien tidak sadarkan diri. Berikut ini jenis anestesi, melansir berbagai sumber:
Digunakan untuk prosedur kecil, seperti pengobatan gigi atau operasi katarak. Anestesi ini membuat bagian tubuh tertentu mati rasa, tapi pasien tetap sadar sepenuhnya.
Anestesi ini gunanya untuk memblokir rasa nyeri di sebagian besar tubuh, seperti bagian bawah pinggang. Contohnya adalah anestesi spinal (biasa digunakan untuk operasi caesar) dan epidural (untuk persalinan atau operasi ortopedi). Pasien tetap sadar, tapi tidak merasakan nyeri di area tersebut.
Anestesi ini membuat pasien benar-benar tidak sadar selama prosedur. Jenis ini dipakai untuk operasi besar seperti bedah jantung, otak, atau perut. Pasien tidak hanya tak merasakan nyeri, tetapi juga tidak ingat apa pun selama proses berlangsung.
Lihat Juga :![]() |
Sebelum anestesi diberikan, dokter akan mengevaluasi kondisi pasien secara menyeluruh, termasuk riwayat kesehatan, alergi, hingga obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Pasien biasanya diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelum operasi.
Selama prosedur, dokter anestesi akan memberikan bius melalui suntikan, infus, atau inhalasi (dihirup). Setelah itu, kondisi pasien dimonitor secara ketat, termasuk tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan untuk memastikan semuanya berjalan aman.
Walau umumnya aman, anestesi tetap bisa menimbulkan efek samping. Efek samping juga biasanya tergantung pada jenis anestesi yang diberikan.
Untuk anestesi lokal biasanya menimbulkan rasa nyeri di tempat suntikan, pusing, atau mati rasa berkepanjangan. Untuk anestesi regional biasanya memicu nyeri punggung, sakit kepala, atau gangguan saraf.
Sementara untuk anestesi total bisa menyebabkan mual, muntah, suara serak karena selang napas, kebingungan saat bangun, atau dalam kasus langka, kesadaran parsial saat tubuh tidak bisa bergerak, seperti terjebak dalam mimpi buruk.
[Gambas:Video CNN]
电话:020-123456789
传真:020-123456789
Copyright © 2025 Powered by quickq咋样 http://bi-quickq.com/