时间:2025-06-04 02:53:33 来源:网络整理 编辑:知识
JAKARTA, DISWAY.ID- Sistem pertahanan Indonesia kembali menjadi sorotan setelah muncul anggapan bahw quickq是啥
JAKARTA,quickq是啥 DISWAY.ID- Sistem pertahanan Indonesia kembali menjadi sorotan setelah muncul anggapan bahwa militer telah 'rusak' karena campur tangan politik.
Namun, pengamat militer Khairul Fahmi menilai pandangan tersebut tidak hanya berlebihan.
BACA JUGA:Luhut Bantah Isu Prabowo Tegur Panglima Imbas Mutasi Letjen TNI Kunto Anak Try Sutrisno
BACA JUGA:TNI Tegaskan Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Arief Tak Terkait dengan Sikap Try Sutrisno
Fahmi melihat ada dinamika hubungan antara militer dan politik dalam sistem demokrasi modern.
"Anggapan bahwa sistem militer atau pertahanan Indonesia ‘sudah rusak’ karena dicampuri urusan politik adalah pernyataan yang tidak hanya berlebihan, tetapi juga luput memahami konteks bagaimana militer bekerja dalam sistem demokrasi," ujar Khairul Fahmi saat dikonfirmasi, Selasa 6 Mei 2025.
Menurut Fahmi, TNI bukan institusi yang berada di ruang hampa, melainkan bagian dari sistem politik negara.
Oleh karena itu, kebijakan pertahanan termasuk pengangkatan jabatan dan pengerahan kekuatan, merupakan hasil dari proses politik negara, bukan bentuk intervensi politik partisan.
BACA JUGA:Letjen Kunto Arief Batal Dimutasi dari Pangkogabwilhan I, Mabes TNI Tegaskan Tak Berkaitan dengan Try Sutrisno
Ia menegaskan bahwa politik yang dimaksud dalam konteks ini adalah politik negara, yaitu kebijakan strategis yang dijalankan oleh pemerintahan sah berdasarkan konstitusi demi kepentingan nasional.
Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto, sebagai kepala negara dan Panglima Tertinggi TNI, memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah kebijakan pertahanan nasional.
"Wajar jika beliau memercayakan posisi strategis kepada prajurit yang dianggap profesional dan mampu menyelaraskan diri dengan visi pemerintah. Itu bentuk supremasi sipil, bukan intervensi politik partisan," terangnya.
Fahmi juga menekankan bahwa kritik terhadap dugaan campur tangan politik dalam militer tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang keterlibatan militer dalam politik Indonesia.
Ia melihat era Prabowo sebagai momen korektif untuk memperjelas batas antara profesionalisme militer dan kepentingan politik praktis.
Xiaomi Tegaskan Ogah Ikut2025-06-04 02:46
Klaster Vola Alam Sutera Segera Diluncurkan2025-06-04 02:22
Tiket Pendakian Gunung Fuji Bisa Dibeli Secara Online Mulai 20 Mei2025-06-04 02:18
Yakin Menang Satu Putaran, TKN : Negara Bisa Hemat Rp 27 Triliun2025-06-04 02:04
Perusahaan Bisa Merevolusi Layanan Pelanggan Melalui AI Canggih2025-06-04 01:56
Cerita Ibunda Alm Brigadir J yang Berani Bentak2025-06-04 01:14
Lakukan 9 Pola Hidup Sehat Ini agar Tetap Bugar di Usia 50 Tahun2025-06-04 01:10
5 Tips Awet Muda dan Bugar ala Ariel NOAH2025-06-04 00:58
FPI dan GNPF Ancam Sweeping Warga India di Indonesia2025-06-04 00:55
Kapan Berkas Ferdy Sambo Dilimpahkan ke Pengadilan, Begini Perkiraan Mabes Polri2025-06-04 00:46
Habib Bahar Siap Tanggung Jawab Pernyataan 'Jokowi Kayak Banci'2025-06-04 02:47
Disentil Prabowo soal Etika, Anies: 'Kalo Gak Bisa Jawab Jangan Salahin Penanya!'2025-06-04 02:14
FOTO: Pesona Elok Kain Tradisional di Pameran Adi Wastra Nusantara2025-06-04 01:35
Memasuki Usia 502025-06-04 01:28
Angka Kasus Kanker Payudara di RI Sulit Ditekan, Ini Alasannya2025-06-04 01:26
Bikin Panjang Umur, Ini 7 Pilihan Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun2025-06-04 01:18
Meski Dapat Endorse Wakilnya Trump, Harga Bitcoin Terkoreksi ke US$107.0002025-06-04 01:18
Dishub DKI: Gak Ada Kenaikan Tiket Bus Ekonomi Saat Mudik2025-06-04 01:14
BURUAN CEK! Saldo Dana Bansos PKH Triwulan I Cair Sampai Maret, Login NIK KTP2025-06-04 00:55
FOTO: Piknik Bareng, Ribuan Orang Penuhi Champs2025-06-04 00:18