Pembiayaan UMKM Lewat Pindar Melejit, Tembus Rp28,6 Triliun!
时间:2025-06-06 10:39:12 出处:热点阅读(143)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kontribusi penyelenggara layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI) atau Pindarterhadap pembiayaan sektor produktif dan UMKM terus meningkat. Hingga April 2025, porsi pembiayaan untuk sektor tersebut mencapai 35,38% dari total penyaluran, atau setara dengan Rp28,63 triliun.
“Porsi pembiayaan LPBBTI/Pindar di sektor produktif dan/atau UMKM per April 2025 mencapai 35,38% atau mencapai Rp28,63 triliun,” ujar Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan, dalam pernyataan tertulis, Kamis (5/6/2025).
Baca Juga: OJK Catat Penyaluran Pinjaman Industri Pergadaian Tembus Rp100,25 Triliun per April 2025
Agusman menjelaskan bahwa sebagian besar penyelenggara Pindarmelayani pendanaan untuk sektor produktif dan konsumtif secara bersamaan. Penyaluran ini disesuaikan dengan jenis produk dan model bisnis masing-masing perusahaan.
Baca Juga: Transaksi Bulion Pegadaian Tembus 5,31 Ton, OJK Siapkan Roadmap
“Sebagian besar penyelenggara Pindar melakukan dan melayani penyaluran pendanaan pada kedua sektor yaitu sektor produktif dan konsumtif sesuai dengan produk yang dimiliki,” tambah Agusman.
OJK menilai, langkah ini penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui perluasan akses pembiayaan digital. Pendanaan melalui Pindardinilai mampu menjangkau pelaku UMKM yang belum sepenuhnya terlayani oleh lembaga keuangan konvensional.
上一篇: Relawan Cakra Satya 08 Minta Prabowo
下一篇: 5 Manfaat Kacang Lima, Bagus untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Otak
猜你喜欢
- Setia, ARMY Datang Berkali
- Bintang TV Jadi Pahlawan, Tangkap Ular yang Bikin Kacau di Pesawat
- Dicecar Soal Volatilitas Transaksi, Manajemen Barito Pacific (BRPT) Beri Penjelasan ke BEI
- FOTO: RS di New York Lakukan Transplantasi Paru dengan Bantuan Robot
- Ayah Sultan Rifat Pastikan Kasus di PMJ Tidak Berhenti
- Dukung Riset Inovatif, Indonesia
- Meutya Hafid Dorong Redefinisi Peran Dewan Pers Hadapi Disrupsi Digital
- Daya Beli sedang Turun, Industri Pariwisata Cemas soal PPN 12 Persen
- Pelari Meninggal Gegara Cardiac Arrest, Kenali Penyebab dan Gejalanya