会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?!

Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?

时间:2025-06-03 15:05:08 来源:quickq咋样 作者:时尚 阅读:594次
Warta Ekonomi,quickq加速器安卓版下载 Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tak mempermasalahkan keberadaan Direktur Utama (Dirut) PT PLN Sofyan Basir di Prancis, meskipun telah menyandang status sebagai tersangka dalam kasus suap dugaan pembangunan PLTU Riau-1.

"Apakah di Jakarta luar kota atau luar negeri jalankan tugas, silakan saja," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).

Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?

Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?

Baca Juga: Bos PLN Jadi Tersangka, Jokowi Cuma Bilang Ini

Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?

Febri menjelaskan, walaupun saat ini berada di luar negeri, Sofyan Basir harus tetap bersikap kooperatif apabila dipanggil untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka oleh penyidik lembaga antirasuah.

Jadi Tersangka KPK, Bos PLN Nggak di Indonesia?

"Tapi, berdasarkan kebutuhan penyelidikan KPK akan lakukan pemanggilan kepada tersangka atau saksi pada saat itulah tersangka atau saksi bisa datang dan penuhi panggilan penyidik. Proses penyidikan terus kami lakukan," ujar Febri.

 Baca Juga: Real Count KPU Suara Masuk 31,71%: Jokowi-Ma'ruf 55,74%, Prabowo-Sandi 44,26%

Pengacara Sofyan, Soesilo Ariwibowo sebelumnya mengungkapkan, kliennya itu sedang berada di negara yang terkenal dengan Landmark Menara Eiffel itu dalam rangka menjalankan tugas.

Kendati begitu, Soesilo tidak mengetahui secara pasti kapan Sofyan akan kembali ke Tanah Air. "Untuk pulangnya saya belum dapat info," ujar dia.

Dalam perkara ini, Sofyan Basir diduga telah menerima jatah yang sama dengan terpidana Eni Maulani Saragih dan Idrus Marham dari Johanes Kotjo. Berdasarkan dari fakta persidangan yang muncul, Eni Saragih dan Idrus Marham, kedua orang itu mendapatkan jatah senilai Rp2,250 miliar.

Pemberian uang tersebut ditengarai bermuara pada kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-l. Hal tersebut juga diperkuat adanya fakta-fakta persidangan yang muncul dari terpidana lainnya.

Atas perbuatannya Sofyan disangka melanggar Pasal 12 huruf (a) atau (b) atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Pasal 56 ayat (2) Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Ahmad Dhani: Saya Ngga Boleh Bicara, Mungkin Saya Berbahaya
  • Penjualan Mobil Listrik Bulan Mei, Trendnya Naik Seara YoY
  • FOTO: Restoran Piza di Inggris Nyatakan 'Perang' Terhadap Nanas
  • Kasus Pendaftaran IMEI Ilegal Bikin Negara Rugi Rp353 Miliar
  • Kabar Baik dari Corona Hari Ini: Pasien di Wisma Atlet Semakin Berkurang!
  • Tangkal Tekanan Global, Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi Rp24,44 T
  • Mulai 2026, OJK Wajibkan Pelaku Aset Kripto Laporkan Keuangan Tahunan
  • Banyak Orang Ternyata Tak Suka Pesan Tiket Pesawat di Ponsel, Kenapa?
推荐内容
  • Gaya Hidup YOLO Kini Berganti YONO, Selamat Tinggal Hura
  • Polisi Dalami Pengakuan Pacar Editor Metro TV Soal Adanya...
  • Dari 144 Perusahaan Asuransi, Baru 110 Penuhi Syarat Ekuitas 2026
  • Polri Ungkap Alasan Penahanan Panji Gumilang: Ngaku Sakit Muncul di Publik dan Tak Kooperatif
  • Bripka Andry Dapat Perlindungan Polri Jika Dibutuhkan Pasca Bongkar Setoran ke Atasan Brimob Riau
  • 欧洲设计学院排名如何?