Pengamat Soal Gelombang PHK Masif: Sinyal Bahaya Ekonomi Indonesia
JAKARTA,quickq官网加速器 DISWAY.ID --Selama beberapa bulan terakhir ini, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kian mengalami penurunan drastis.
Bahkan, Indonesia Monetary Fund (IMF) beberapa waktu lalu juga turut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga menjadi di kisaran 4,87 persen secara tahunan atau year-on-year (y-o-y).
Tidak hanya itu saja, kondisi ini juga turut dibarengi dengan fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masif.
BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 9 Mei 2025, Cek Lokasi dan Syaratnya!
BACA JUGA:Lengkap! Cek Syarat dan Jadwal Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025 UNJ Tahap I
Saat ini PHK ini juga sudah merambah ke sektor media.
Menurut Pengamat Kebijakan Publk dan Ekonomi I Dosen FEB UPNVJ I Eks-OECD Advisor for Indonesia, Freesca Syafitri, fenomena PHK ini bukan sekadar sinyal perlambatan, melainkan alarm keras tentang “kelelahan struktural” yang makin dalam.
“Kita sedang menyaksikan gejala ekonomi yang lelah karena terlalu lama bertumpu pada strategi tambal sulam dan fondasi yang rapuh, ekonomi yang sibuk mengejar angka tapi lalai membangun daya tahan,” jelas Freesca ketika dihubungi oleh Disway, pada Kamis 8 Mei 2025.
Selain itu, Freesca juga turut menyoroti berbagai pidato dan laporan resmi yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sering dipuji karena masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga,yang menyumbang lebih dari separuh PDB.
Menurutnya, ketika rakyat dibebani inflasi, terancam PHK, dan tak punya jaring pengaman, lalu produktivitas nasional tak kunjung membaik, maka pertumbuhan yang kita banggakan itu tak lebih dari sekedar bayang-bayang.
BACA JUGA:Bareskrim Polri Bongkar Perdagangan Sianida Ilegal di Surabaya dan Pasuruan Beromzet Rp 59 Miliar
BACA JUGA:Menkop Budi Arie: Kader Parpol Boleh Jadi Pengurus Koperasi Desa Merah Putih
“Di sinilah garis tebal itu tergambar: pertumbuhan adalah soal angka, tapi kemajuan adalah soal arah. Dan sayangnya, arah kita masih kabur,” pungkas Freesca.
Freesca juga menambahkan, bahwa fenomena PHK yang telah terjadi ini bukan hanya mengenai seseorang yang kehilangan pekerjaan, melainkan tanda bahaya serius bahwa ekosistem digital sedang sakit parah.
- 1
- 2
- »
下一篇:Jaga Industri Baja Tak Tergerus Impor, WKU Kadin Saleh Husin Minta Keberpihakan Pemerintah
相关文章:
- Ngaku Sering Ngamuk ke Menkumham, Megawati: Lu Jadi Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Mulu
- quickq官方下载
- quickq怎么订阅付费
- quickq加速器手机版
- PBNU Buka Suara Soal Lima Pemuda NU Temui Presiden Israel
- quickq官网下载
- quickq加速器手机版
- quickq官方安卓版
- Ngaku Sering Ngamuk ke Menkumham, Megawati: Lu Jadi Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Mulu
- QuickQ软件下载
相关推荐:
- Riza Patria Masih Digantung, Atau Gerindra Cuma PHP?
- QuickQ安卓版有吗
- quickq手机中文版下载
- quickq官网下载安卓版
- Wapres Minta Kemenag Antisipasi Cuaca Panas Arab Saudi: Jangan Sampai Jemaah Meninggal Kepanasan
- quickq加速器安卓版
- quickq官网是多少
- QuickQ怎么用
- Ini Daftar Lokasi Kepadatan Volume Kendaraan di GT Tol Trans Jawa saat Arus Balik Lebaran
- quickq安卓下载
- Meutya Hafid Pastikan Airlangga Masih Jabat Ketum Golkar Secara De Facto: Sampai Pleno Digelar!
- Mengenal Kebaya Janggan, Kebaya yang Dipakai Jeng Yah Si Gadis Kretek
- Geledah 8 Lokasi Terkait Dugaan Suap Bupati Pakpak Bharat, KPK Sita Ini
- KAI Siapkan 300 Perjalanan KA Setiap Hari Sambut Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya
- Resmi Dideklarasikan, IPD
- KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Ketua DPD Gerindra Malut
- Dapat Arahan dari Prabowo, Dirjen Bea Cukai Djaka Budhi Gandeng TNI Polri Atasi Penyelundupan
- Optimalisasi Potensi Pasar Haji, Damri Ingin Ekspansi ke Arab Saudi
- 7 Herbal Ini Ampuh Atasi Asam Lambung, Wajib Dicoba
- Dua Roller Coaster Tabrakan di China, 28 Penumpang Luka