Harga Pertamax Naik, Pertamina: Kami Pastikan Harga Tetap Kompetitif!
JAKARTA,quickqapp下载 DISWAY.ID--Per Sabtu 10 Agustus ini, PT Pertamina Patra Niagra resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi Pertamax dari Rp 12.950 Per-liter menjadi Rp 13.700 Per-liter. harga tersebut diketahui berlaku untuk wilayah yang menerapkan pajak Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar lima persen.
Menurut keterangan Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, keputusan untuk menaikkan harga BBM Pertamax ini sudah sesuai dengan regulasi Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020, yang mengatur tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
BACA JUGA:Harga Pertamax Naik Bikin Mobil Pribadi Pindah ke BBM Subsidi Pertalite, Warga: Mereka Apa Gak Malu!
BACA JUGA:Resmi! Harga BBM Pertamax Naik Rp13.700 per Liter Hari ini, Sabtu 10 Agustus 2024
"Pertamina kini juga tengah melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi. " Ujar Heppy dalam keterangan resminya pada Sabtu 10 Agustus 2024.
Heppy juga menambahkan bahwa penaikan harga BBM non-subsidi ini akan tetap memperhatikan faktor stabilitas ekonomi. Selain itu, harga yang ditetapkan juga dinilai sebagai harga yang paling terjangkau karena memakai acuan daya beli masyarakat sebagai faktor pertimbangan paling utama.
"Kami pastikan harga ini tetap paling kompetitif untuk produk lain yang memiliki kualitas yang setara," Jelas Heppy.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga BBM Pertamax, Berlaku Pukul 00.00 WIB, Rp13.700 per Liter
BACA JUGA:Agar Tak Merugi, Pakar Ekonomi Unhas Usul Pertamina Segera Menaikkan Harga Pertamax
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati sudah pernah melakukan pembahasan mengenai diberlakukannya penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi Pertamax pada bulan Agustus 2024. Menurut Nicke, hal ini bukanlah hal yang aneh untuk dilakukan, mengingat Pertamina sudah melakukan penyesuaian harga pada BBM non-subsidi seperti Pertamax, Pertama Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex
"Itu sudah biasa kalau untuk non-subsidi," Ujar Nicke dalam keterangan resminya pada Rabu 31 Juli 2024.
BACA JUGA: Anggota DPR Sebut Harga BBM Non Subsidi Layak Naik, Harga Baru Pertamax Series Tunggu Waktu
BACA JUGA:Pertamina Kembali Tahan Harga BBM Agustus 2024, Pertamax Rp12.950 per Liter
Di sisi lain, kenaikan pertamax ini juga sesuai dengan keinginan pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad. Menurut Tauhid, BUMN sudah terlalu lama menahan harga Pertamax series, meskikup harga minyak dunia kini semakin tinggi akibat konflik Timur Tengah.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:热点)
- ·Total 39 Saksi Diperiksa dalam Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Ada Alumni UGM Hingga Senior
- ·Dongkrak Pendapatan, Jobubu Jarum (BEER) Resmi Luncurkan Produk Baru
- ·Mykonos Hadir di Transmart Kota Kasablanka, Surga bagi Pencinta Parfum
- ·Penjelasan Kereta Tidak Bisa Mengerem Mendadak, Ada Risiko Jika Terobos Perlintasan
- ·Eni Saragih WA Minta 3 Juta Dolar, Kotjo: 'Di Darat Aja Deh'
- ·Kampanye di Masjid, Politisi Gerindra Divonis 2 Bulan Penjara
- ·Ahli Jelaskan Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Konsumsi Gula
- ·Polri Ungkap Alasan Penahanan Panji Gumilang: Ngaku Sakit Muncul di Publik dan Tak Kooperatif
- ·Tiga Jenazah Terduga Teroris Poso Berhasil Dievakuasi
- ·FOTO: Membersihkan Wihara, Tradisi Suci Jelang Tahun Baru Imlek
- ·Benarkah Hujan Bikin Mood Turun?
- ·Benarkah Bulan Januari Terasa Lebih Lama? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
- ·Industri Periklanan Ikut Khawatir pada PP 28/2024 yang Dianggap Tekan Industri Tembakau
- ·Pemerintah Pastikan Penyaluran Bansos Triwulan II Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
- ·Ancol Kembali Buka Hari Ini, Baca Ini Bila Ingin Rekreasi ke Sana di Tengah Pandemi
- ·Lukman Akhirnya Penuhi Panggilan KPK
- ·SEQURRA Dukung UMKM Lawan Pemalsuan Produk Lewat Teknologi Stiker QR Microtext
- ·Bahaya Penyakit Chikungunya, Bagaimana Cegah Agar Tak Terinfeksi?
- ·Kota Bekasi Perpanjang PSBB sampai 4 Juni
- ·Dear Anies Baswedan, Berani Gak Tarik Duit untuk Ormas Rp28 T?